Kita yang dulu beradu kata disetiap ujung pena
berbalas pesan disetiap ujung malam
kata-katamu yang selalu kutunggu
dan setiap lairik-larik yang mengugah lentik jemariku
dan aku mulai merasakan penasaran yang tiada tertahankan
kala titik jemuku, kutuliskan kata-kata dari rasa
setiap malam kita masih beradu kata
menterjemahkan segala rasa yang mengendap dalam dinding hati
dititik lelahku, aku tetap menuliskan sebongkah kalimat panjang
kita masih asyik sendiri brrbalas pesan
hingga malam dan ditegah malam sampai pagi menghampiri
Senyum-senyum yang tiada pernah kau baca
saat kita saling beradu kata
mungkin suatu hari aku akan bahagia jika aku mengenalnya lebih dalam dan dekat
dan setiap malamku pasti berwarna
Namun, pekat...
malamku menjadi melelahkan
kita tidak lagi saling beradu kata
tak berdebat kalimat bermakna
ketika aku datang dalam ruang hidupmu
tanganmu mati membeku
aku tak pernah hadir menjadi sebuah inpirasimu
yang tak sampai saat itu tidak pernah menggoyahkan lentik jemarimu saat dulu kita saling beradu rindu
menyimpan cinta diantara para pemilik jagad semu.
Hingga aku merasakan lelah
menuliskan segala tulisan atas renungan rasa
AKU LELAH, AKU CUKUP LELAH
MAWAR PUTIH
0 komentar:
Posting Komentar